Try to find the Light

Januari 25, 2006

Cerpen : Aku ingin Jatuh Cinta Lagi

Filed under: Blogroll, Cerita Cinta — fisan @ 12:05 am


“Aku ingin jatuh cinta lagi!” ucapku lirih di depan cermin. Keinginan dan dorongan hatiku untuk jatuh cinta lagi begitu kuat seperti muntahan yang terus mendorong keluar dari dalam perut untuk menghilangkan rasa mual.

Saat ini, aku sudah mempunyai seorang kekasih, namanya Juned. Juned yang kuliah di fakultas ilmu sosial dan politik yang menurut persepsiku sesuai dengan penampilannya. Rambut gondrong, jins belel, rokok di tangan, dan suka berdemonstrasi bila ada isu-isu sosial politik yang mencuat ke permukaan dan dianggap tidak sesuai hati nuraninya.Tapi, kadang Juned juga bisa seperti penghibur yang melemparkan canda nakal yang membuatku tertawa terpingkal. Juned tidak seganteng Ashton Kutcher tapi cukup membuatku tak bisa tidur. Juned bukan cowok berbadan atletis yang didamba setiap cewek untuk selalu berada dalam dekap hangatnya. Dia cenderung kurus tapi cukup membuatku aman berada di dekatnya.

Juned bukan cowok yang selalu memperhatikan penampilan bahkan bisa dibilang jarang mandi tapi cukup membuatku selalu merindunya. Juned yang begitu sederhana dan Juned yang apa adanya. Aku menyayangi Juned dan aku mencintainya hingga saat ini.

***

“Kenapa sih?” tanya Juned suatu hari. Kukernyitkan dahiku tanda tak mengerti ucapannya barusan.

“Kamu itu kenapa?” tanya Juned lagi.

“Maksudnya?” aku balik bertanya masih dengan tak mengerti maksudnya.

“Sebulan ini aku ngerasa kamu jadi aneh,” ucap Juned.

“Apa aku seperti monster, sampai-sampai kamu menganggap aneh diriku ini?” kulemparkan canda. Tapi aneh, Juned tak menanggapi seperti biasanya.

“Aku serius!” pandangan mata Juned seperti memaksa meminta jawaban. Kami terdiam sejenak. Aku ragu.

“Aku ingin jatuh cinta, Jun!” akhirnya keluar juga kata-kata itu dari mulutku setelah sebulan berusaha menyembunyikan hal ini darinya. Rasanya lega sekali setelah mengucapkan kata-kata itu. Kubayangkan reaksi Juned, dia bakal kaget dan marah tapi ternyata tidak. Juned diam saja. Hanya sedikit kaget terlihat dari air mukanya. Di saat seperti ini, keheningan sejenak menjadi teror sepi yang berkepanjangan.

“Pit, aku mencintaimu… sangat mencintaimu dan kamu tahu itu.” Kuanggukkan kepalaku.

“Saat ini, kamu memang pacarku, milikku. Tapi, hatimu tetap milikmu sendiri. Kamu berhak menentukan langkahmu sendiri. Berhak menentukan siapa yang kamu cintai.”

“Kamu nggak ngerti aku Jun!”

“Aku ngerti. Sangat mengerti dengan keinginanmu. Jangan memaksakan diri bersamaku bila kamu tak menginginkannya,” Juned beranjak pergi meninggalkanku.
“Juned tak mengerti apa yang kurasakan. Aku hanya ingin sensasi jatuh cinta itu datang lagi padaku. Rasa berdebar-debar bila menunggu kedatangannya seperti ilalang di tanah lapang menanti sang hujan di musim kemarau. Bukan seperti rutinitas menunggu sang mentari muncul dari arah timur saat pagi hari.

Aku ingin rasa kangen begitu menyerangku bila lama tak bertemu. Aku ingin rasa berbunga-bunga itu datang lagi saat senyuman manis dilemparkan ke arahku. Saat ini, aku hanya ingin jatuh cinta, itu saja. Apakah salah?

***

Hari ini aku sengaja menunggu Juned di kampusnya. Wajahnya yang kuyu masih saja kurindukan. Sedikit canggung memang setelah lama tak bertemu, tapi semuanya berjalan baik-baik saja.

“Sudah jatuh cinta lagi?” kalimat pertama yang meluncur dari mulut Juned.

“Sudah, malah berkali-kali!” jawabku.

“Kamu sendiri gimana?” sambungku.

“Aku nggak tahu Pit, rasanya aku tidak bisa jatuh cinta lagi. Aku berusaha melupakan kamu tapi tak pernah bisa. Semakin aku berusaha melupakanmu, bayanganmu makin lekat. Jadi, sekarang kubiarkan bayanganmu merajai diriku tanpa berusaha menghilangkannya. Orang bilang waktu yang kelak akan menghapusnya. Tapi, aku juga masih meragukan apakah kelak waktu benar-benar bisa menghapusnya. Sampai saat ini, detik ini, aku masih sayang kamu Pit.” Kata-kata Juned meluncur begitu saja seperti kereta api express yang tak pernah berhenti di stasiun-stasiun kecil. Tapi, nadanya makin melemah seperti orang yang sudah kehilangan harapan. Di sudut hatiku, ada rasa bahagia yang meletup-letup. Juned masih sayang dengaku.

“Jun, aku jatuh cinta padamu berkali-kali!”

“Benar Pit yang barusan kamu ucapkan? Kamu sedang tidak mempermainkan aku kan?” Juned menggoyang-goyangkan bahuku, sepertinya Juned tidak percaya dengan apa yang kuucapkan dan dia terus mengulang pertanyaannya.

Aku mengangguk. Bukankah cinta seperti ini yang diinginkan setiap orang? Jatuh cinta berulang kali pada orang yang sama. Terlihat jelas rona bahagia di wajah Juned, tapi bukan Juned kalau dia tidak bisa menahannya. Tidak langsung memelukku seperti yang aku lihat di film-film, tapi aku tahu kalau Juned benar-benar menyayangiku. Aku mencintai Juned dengan segala kesederhanaannya.

-disadur dari milis HanyaWanita

17 Komentar »

  1. memang bagus ceritanya…. best seller

    Komentar oleh abu_muhfa — Juli 18, 2006 @ 6:53 am

  2. ups!!! Jatuh cinta toh …………….
    Ga jaman euy, lagian klo mo jatuh cinta harus ma istri atawa suami ndiri!!!

    Komentar oleh ALBIMAWI — Juli 20, 2006 @ 3:30 am

  3. Emm best sdh,dialognya sudah hidup..tapi hati2 aja klo jatuh cinta
    namanya aja jatuh..pasti ada rasa sakitnya masa sih jatuh lalu tertawa.

    Komentar oleh uclank alzinzay — Desember 23, 2006 @ 1:02 pm

  4. jatuh cinta memang indah’hatipun bisa berbunga2 tapi dengan perasaan cinta hatipun bisa hancur’dan sakit
    #cinta di dunia tak seabadi cinta di akhirat#

    Komentar oleh aster — Maret 14, 2007 @ 12:00 pm

  5. Hmmmm….Jatuh Cinta????
    Ak jadi takut dengan jika dengar kata jatuh cinta or tentang cinta..
    terlalu banyak pengorbanan&penghiayanatan..
    apakah cinta di DUNIA bakal sama dengan yang kita peroleh di AKHIRAT ???

    Komentar oleh www.dewimyblog.blogspot.com — Agustus 14, 2008 @ 2:33 am

  6. Assalamu’alaykum
    cinta itu kan pada suami, atau pada isteri. itu saja.

    Komentar oleh ummuhabibah — Januari 19, 2009 @ 4:36 am

  7. cinta ama pacar…
    basi euyyy…nambah dosa lagi
    cinta tuh ama suami, anak2

    jelek ahhhhh ceritanya…

    Komentar oleh alice — Februari 23, 2009 @ 4:50 am

  8. yachhhhhhh…lumayanlah,tpi…….jantuh cinta itu memang anugrah itu k’lo ma suami dalam arti muhrim qta,k’lo bukan muhrim tu bs jd DOSA betul ndak?

    Komentar oleh nie — Agustus 20, 2009 @ 4:51 am

  9. Jatuh cinta itu benar2 suatu kenikmatan yang tiada tara. jadi ingin jatuh cinta lg ni, ups tapi sekarang kan dah punya istri đŸ˜€

    Komentar oleh Dudayz — September 12, 2009 @ 4:34 pm

  10. ih waw….. indah banget cozzzz gw nga’ bisa, alnya ng’ leh ama ciy dia.!

    Komentar oleh ifa — Oktober 5, 2009 @ 2:14 pm

  11. Bgus. Tpi trkdang q sangsi pa tu bnar2 bsa trjdi d dnia nyata.

    Komentar oleh Melaleuca — Februari 2, 2010 @ 3:39 am

  12. Emmm..gmn y,,crt’x trllu singkt,,tp bguz cr merngkai2 kt’x,,,tp pa da y seorg pcr mmbyrkn bgt sja pcr’x sndr wt jth cnt lg??? Ky’x g mungkn dwh,,,,tp aq sk kok crt’x wlopun akhr crt’x g trllu bguz…

    Komentar oleh Susan triverdini — Agustus 19, 2010 @ 5:35 am

  13. memang sulit banget buat jatuh cinta lagi pada oarng yang sama…
    anggaplah cinta itu anugrah dari allah swt.

    Komentar oleh shanna — April 8, 2011 @ 1:30 am

  14. cerita sperti d’atas emang bnyak yg lbh bagus lagi tpi kata-kata dri perumpamaannya itu yang bkin orang nilai klw critanya bagus

    Komentar oleh shintya — April 12, 2011 @ 4:26 am

  15. so sweet…….

    Komentar oleh Ayu — April 22, 2011 @ 8:16 am

  16. gk ada yang salah dengan cinta.. cinta itu anugerah,,tinggal gimana kita mengaplikasikannya aja…

    Komentar oleh Meea — Agustus 9, 2011 @ 9:00 am

  17. jatuh cinta tuch ngmpng.
    tpi tuk mlpkan seseorang itu sangt sulit skli gk ngmpng sprti kta jatuh cinta n mndpatkan dia.

    Komentar oleh siti maydinah — Desember 10, 2011 @ 9:14 am


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke Dudayz Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.