Try to find the Light

Desember 8, 2006

Peringatan 18 Tahun Syahidnya Abdullah Azzam: Teroriskah Simbol Jihad Afghanistan itu?

Filed under: Artikel, Islam, Kegiatan Islami, Kisah Islami, Mujahid, Pahlawan, Profile, Tokoh Islam — fisan @ 1:26 am

24 November, 18 tahun Islam. Seorang tokoh pejuang Islam menghadap Allah swt dengan begitu indahnya. Syaikh Abdullah Azzam, siapa yang tidak pernah mendengar nama itu? Hampir setiap Muslim yang memperhatikan kondisi dunia Islam di tahun 80-an pasti mengenal nama dan sosok Abdullah Azzam dengan baik.

Dia adalah simbol jihad Afganistan saat mengusir pasukan beruang merah Rusia. Dan kini, hampir 18 tahun berlalu, namanya masih lekat dikenang dalam hati para pejuang Islam di dunia. Meski, label gembong teroris juga dikaitkan dengan namanya, namun siapapun yang mengetahui kondisi perjuangan jihad Afganistan ketika itu, tak pernah terbetik sedikitpun bahwa Abdullah Azzam adalah seorang teroris. Bahkan sebaliknya, ia adalah pejuang sejati yang begitu tinggi kasih sayangnya kepada kaum Muslimin.

Beberapa waktu lalu, sejumlah tokoh mengingatkan tentang peringatan syahidnya tokoh jihad Afganistan itu. Salah seorang muridnya yang kini tinggal di Mesir, bercerita tentang Abdullah Azzam, saat beliau sedang melakukan perkemahan. Pada suatu acara semua yang mengikuti mukhayyam itu di perintahkan oleh komandan lapangan. “Kalian berlarilah mengelilingi lapangan ini sebanyak yang kalian bisa,” ujar komandan lapangan.

Semua peserta perkemahan berlari. Namun setelah beberapa putaran, sudah ada yang menyerah, dan mereka yang menyerah beralasan bahwa “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (2: 286), inilah yang saya mampu”,

Begitu pula orang-orang yang menyerah selanjutnya, mereka selalu beralasan dengan ayat ke 286 di surat Al-Baqarah tersebut, dan yang sisa pun semakin banyak yang menyerah, sampai tinggal Abdullah Azzam sendiri, beliau terus berlari mengelilingi lapangan tersebut, sampai akhirnya beliau pingsan.

Dan setelah sadar beliau ditanya oleh komandan lapangan “ Mengapa anda berlari sampai pingsan begini, kan sudah saya bilang bahwa anda berlari semampu anda”, lalu Abdullah Azzam menjawab “inilah yang saya mampu, sesuai yang anda perintahkan“

Yang dimaksud oleh Abdullah Azzam adalah makna sebenarnya dari “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”, bahwa perintah harus dijalankan sesuai isinya. Di sisi lain, upaya apapun harus dilakukan dengan upaya yang optimal di batas kemampuan seseorang. Itulah salah satu pelajaran yang diberikan Abdullah Azzam.

Komitmen Kuat Berjihad

Abdullah Azzam dilahirkan di sebuah kampung di Utara Palestina yang dikenal sebagai Selat al-Harithia di daerah Genine pada tahun 1941. Ayahnya bernama Mustaffa yang meninggal dunia setahun selepas pembunuhan anaknya. Ibunya bernama Zakia Saleh yang meninggal dunia setahun sebelum Sheikh Abdullah Azzam dibunuh.

Abdullah Azzam berasal dari keluarga yang baik latar-belakang keagamaannya. Keluarganya gembira mempunyai anak lelaki, Abdullah Yusuf Azzam, yang sudah terlihat istimewa di kalangan kanak-kanak lain dan telah aktif berdakwah pada usia yang muda. Rekan-rekannya mengenali Azzam sebagai seorang yang wara dan sangat hati hati dengan dosa. Ia menunjukkan tanda-tanda kecemerlangan pada usia muda. Guru-gurunya melihat keistimewaan ini sejak Azzam masih duduk di bangku sekolah. Abdullah Azzam masuk dalam organisasi al-Ikhwan-ul-Muslimin sebelum mencapai usia baligh.

Sheikh Abdullah Azzam telah dikenal karena ketabahan dan sifatnya yang sungguh sungguh sejak kecil. Ia menerima pendidikan awal peringkat sekolah dasar dan menengah di kampung sebelum meneruskan pendidikan di College Pertanian Khadorri sampai tingkat Diploma. Walau merupakan pelajar termuda di kalangan teman-temannya, Abdullah Azzam adalah murid yang paling cerdas. Setelah menamatkan pendidikan di College Khadorri ia bekerja sebagai seorang guru di sebuah kampung bernama Adder di Selatan Jordan. Kemudian beliau meneruskan pendidikan di college Shariah di universitas Damaskus sehingga memperoleh Ijazah B.A. dalam Shariah pada 1966. Setelah pihak Yahudi mendudduki Tepi Barat pada tahun 1967, Abdullah Azzam muda hijrah ke Jordan, karena ia tidak mau tinggal di bawah penjajahan Yahudi di Palestina. Pengalaman melihat tank-tank Israel bergerak masuk ke Tepi Barat tanpa ada hambatan meningkatkan tekadnya untuk hijrah dan belajar mendapatkan kemampuan untuk perang.

Tahun 1960-an ia ikut dalam Jihad menentang penjajahan Israel di Palestina dari Jordan. Ketika itu juga ia menerima Ijazah Master di dalam bidang Shariah dari Unversitas al-Azhar. Pada tahun 1970 sesudah Jihad terhenti karena kekuatan PLO dipaksa keluar dari Jordan, Abdullah Azzam menjadi seorang pensyarah di universitas Jordanian di Amman. Pada tahun 1971 ia dianugerahkan biasiswa ke Universitas al-Azhar di Kairo sampai ia memperoleh Ijazah doktor di dalam bidang Ushul al-Fiqh pada 1973. Ketika di Mesir itulah, ia telah berkenalan dengan keluarga Sayid Quthb, keluarga tokoh perjuangan Islam di Mesir.

Pada tahun 1979 ia meniggalkan universitas berpindah ke Pakistan untuk ikut serta dalam Jihad Afghanistan. Di sana ia berkenalan dengan pemimpin-pemimpin Jihad. Awal kedatangannya di Pakistan, ia dilantik sebagai pensyarah di universitas Islam internasional di Islamabad. Setelah beberapa waktu lamanya, kemudian beliau mengambil keputusan untuk berhenti dari tugas universitas untuk memfokuskan seluruh waktu dan tenaganya kepada Jihad di Afghanistan.

Abdullah Azzam sangat banyak dipengaruhi oleh Jihad di Afghanistan dan Jihad di Afghanistan juga sangat banyak dipengaruhi Abdullah Azzam sejak beliau memfokuskan seluruh waktunya untuk Jihad. Ia menjadi seorang yang disegani di arena Jihad Afghanistan. Ia menumpahkan seluruh daya usaha untuk menyebarkan dan mengenalkan Jihad di Afghanistan ke seluruh dunia. Ia mengubah pandangan umat Islam tentang Jihad di Afghanistan dan menyadarkan bahwa Jihad adalah tuntutan Islam yang menjadi tanggung jawab semua umat Islam di seluruh dunia. Berkat hasil usahanya, Jihad Afghan menjadi Jihad universal yang diikuti oleh umat Islam dari berbagai pelosok dunia.

Abdullah Azzam bahkan menjadi idola generasi muda yang menyahut seruan Jihad. Pernah ia berkata, “Aku rasa seperti baru berusia 9 tahun, 7 setengah tahun di Jihad Afghan, satu setengah tahun di Jihad Palestina dan tahun-tahun yang selebihnya tidak bernilai apa-apa.”

Ia juga melatih keluarganya dengan pemahaman dan semangat yang sama. Isterinya terlibat dengan kegiatan penjagaan anak-anak yatim di Afganistán. Ia sendiri menolak tawaran pekerjaan sebagai pensyarah dari beberapa buah universitas sambil berikrar bahwa ia tidak akan meninggalkan Jihad sehingga gugur syahid. Ia juga selalu mengatakan bahwa tujuan utama dan cita-citanya adalah untuk membebaskan Palestina.

Terbunuh Saat Hendak Sholat Jumat

Tentu saja komitmen yang begitu tinggi pada Islam menimbulkan keresahan di kalangan musuh-musuh Islam. Mereka bersekongkol untuk membunuh beliau. Pada tahun 1989, sebuah bom diletakkan di bawah mimbar yang ia gunakan untuk menyampaikan khutbah Jumat. Bahan letupan itu sangat berbahaya dan ledakannya akan memusnahkan masjid tersebut bersama dengan semua benda dan jamaah di dalamnya. Tetapi dengan perlindungan Allah, bom tersebut tidak meledak dan ratusan orang Islam selamat.

Musuh-musuh Islam terus berupaya membunuh Abdullah Azzam. Pada hari Jum’at, 24 November 1989 di Peshawar, Pakistan, mereka telah menanam tiga buah bom di jalan yang sempit. Abdullah Azzam memarkirkan mobilnya di posisi bom pertama dan kemudian berjalan ke masjid untuk shalat Jum’at. Bom pun meledak dan Abdullah Azzam gugur bersama dengan dua orang anak lelakinya, Muhammad dan Ibrahim, beserta dengan anak lelaki al-marhum Sheikh Tamim Adnani (pejuang di Afghan).

Ledakan bom seberat 20kg TNT dilakukan dengan alat kontrol jarak jauh. Setelah ledakan kuat itu itu orang-orang keluar dari masjid dan melihat keadaan yang mengerikan. Hanya bahagian kecil dari mobil tersebut yang kelihatan. Anak Abdullah Azzam, Ibrahim, terpental 100 meter; begitu juga dengan dua orang anak-anak lagi. Serpihan mayat mereka bertaburan di atas kabel-kabel listrik.

Tubuh Abdullah Azzam ditemukan bersandar pada sebuah tembok, dalam keadaan sempurna dan tiada luka atau cedera kecuali sedikit darah yang mengalir dari bibirnya. Seperti itulah akhir kehidupan seorang Mujahid di dunia ini dan insya-Allah kehidupannya akan terus berlanjut di sisi Allah swt.Abdullah Azzam dikebumikan di Tanah Perkuburan Shuhada Pabi di mana beliau menyertai ribuan para syuhada.

Sumber : http://www.eramuslim.com/news/lpk/4573d083.htm

16 Komentar »

  1. Muslimin yang kuat selalu dibuat lemah, kelemahan kita sebagai muslim gampang sekali di adu domba, contoh yang paling aktual yaitu bagaimana HAMAS dan FATAH di bentrokan oleh kekuatan-kekuatan yang tidak menginginkan Palestina Merdeka. Harusnya kita sebagai Muslim bisa mengingatkan HAMAS dan FATAH bahwa sebenarnya mereka sedang di adu domba. Wallahualam

    Komentar oleh subhan — Desember 19, 2006 @ 12:06 pm

    • sesengguhnya Alloh telah membeli dari orang beriman diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka, mereka membunuh atau terbunuh itu sudah menjadi jajni yang benar dalan Taurat, Injil dan Zabur. maka berbahagialah orang yang mengadakan transaksi jual beli dengan Alloh SWT.

      Komentar oleh abu maryam — Agustus 12, 2010 @ 9:45 am

  2. Satu hal yang ingin saya tanyakan, kenapa Syaikh Abdullah Azzam yang aslinya orang Palestina malah tidak berjuang bersama gerakan disana tuk membebaskan Palestina ?

    Komentar oleh slamet — Februari 23, 2007 @ 11:52 am

    • Syeikh Abdullah Azzam cukup lama turut serta dalam jihad Palestin. Namun ada hal yang tidak disukainya, iaitu orang-orang yang terlibat di dalamnya sangat jauh dari Islam. Beliau menggambarkan bagaimana orang-orang ini berjaga-jaga sepanjang malam sambil bermain kartu dan mendengarkan muzik, dan menganggap bahwa mereka sedang menunaikan jihad untuk membebaskan Palestin. Syeikh Abdullah Azzam menyebutkan juga meskipun ada ribuan orang di basis-basis pemukiman, tetapi jumlah orang yang hadir untuk solat berjamaah bisa dihitung dengan satu tangan saja. Beliau

      berusaha mendorong mereka untuk menerapkan Islam sepenuhnya, namun mereka bertahan untuk menolak. Suatu hari beliau bertanya kepada seorang ‘Mujahid’ secara retoris, agama apa yang ada di belakang revolusi Palestin, ‘Mujahid’ itu menjawab dengan jelas dan gamblang: “Revolusi ini tidak memiliki dasar agama apapun”

      Habislah kesabaran Abdullah Azzam. Beliau kemudian meninggalkan Palestin, pindah ke Arab Saudi dan mengajar di berbagai universitas di sana.

      Komentar oleh abu maryam — Agustus 12, 2010 @ 10:06 am

  3. ya akhi doakan sy jadi mujahidin dan semoga ruh a.azzam ditempatkan disurga yg tertinggi allllhh hu akbarr kami adalah murid mu yg kan selaluberjuang meneruskan cita citamu allah huakbar
    sy akan tunjukan pd orang kafir siapa umat muhammad insya allah

    Komentar oleh daud — April 9, 2007 @ 8:32 am

  4. Subhanallah.. Sang Syaikh Abdullah Azzam merupakan salah satu mujahid yang senantiasa berada dalam tangis doa saya, bersama Syaikh Ahmad Yassin, Abdul Aziz Rantisi, dan para syuhada islam yang ikhlash..

    Semoga kita dikumpulkan di surgaNya kelak.

    Komentar oleh Tri Aji Nugroho — Desember 4, 2007 @ 10:25 am

  5. bersatulah islam

    Komentar oleh hadid — Februari 3, 2009 @ 2:44 pm

  6. bumi ini kan tumbuh dengan baik dikarenakan syahidnya para mujahid

    Komentar oleh sofiudin — Agustus 25, 2009 @ 8:29 am

  7. wahai generasi muda jadilah kalian MUJAHID YAKINLAH ALLAH AKAN MENYAMBUT KALIAN DENGAN RAHMAN ROHIMNYA

    Komentar oleh sofiudin — Agustus 25, 2009 @ 8:31 am

  8. Jadi ingat kasus tahanan2 yang dipenjara Guantanamo & Abu Ghraib. Tahanan muslim dari Afghanistan, Irak, Pakistan bahkan mungkin Indonesia dan Malaysia, banyak yang disodomi oleh tentara Amrik. Skandal itu baru beberapa minggu menyeruak ke media. Dan semakin banyak foto-foto yang dipublikasi. Sungguh mengerikan dan ini dibuktikan dengan banyak foto seks massal yang tidak manusiawi bahkan tidak akan pernah dilakukan oleh binatang sekalipun. sangat parah! Bahkan, ada foto-foto tentara Amerika yang berhubungan seks dengan tawanan, foto tentang hubungan seks antartentara, dan juga antartawanan. Baca saja reportase dari reporter Radio Nederland Hans Jaap Melissen dan coba tanya si Menhan AS Donald Rumsfeld.
    Habit seperti ini memang milik negara pengusung kaum Luth tersebut yang sudah mengesahkan perkawinan sejenis bahkan di Washington. Bukan rahasia, jika Paus Benediktus dan Kardinal Boston Sean O Malley telah meminta maaf kepada para Jamaat di Amerika Serikat tanggal 18 April 2008 dan Australia pada tanggal 13 Juli 2008 atas kasus dimana RIBUAN pastur telah dituduh terlibat pelecehan seks di AS sejak tahun 1950 dan gereja Katholik Roma telah membayar lebih dari 2 miliar dolar AS untuk penyelesaian gugatan kasus tersebut di pengadilan. Kasus tersebut sebagian besar marak terjadi dalam 6 tahun terakhir saat kasus pelecehan di Boston meluas menjadi perhatian nasional dan menggerakan sejumlah korbannya untuk melaporkan pelecehan yang mereka alami. Atau coba kita buka lembaran kisah mega sadis Vlad Dracul (Drakula) yang notabene Raja dari Nasrani yang melakukan ribuan penyulaan (menusuk manusia, tembus dari anus sampai mulut) terhadap orang-orang Muslim. “Sepertinya mayat itu sudah lama, bisa jadi diangkut dari Abu Ghraib” dan “berondongan Ibrahim di Temanggung yang mengghasilkan ribuan lubang di tembok ternyata hanya menghasilkan 1 (baca: satu) lubang peluru di tubuhnya”. Semua seperti sudah dipersiapkan dan sudah diskenario. Semoga kebenaran akan terungkap dan para pendusta diganjar dengan seberat-berat hukuman.

    Komentar oleh Kastangel — September 30, 2009 @ 12:55 pm

  9. ya allah kuatkan hmb agr dpt memenggal org2 kafir

    Komentar oleh cintasyahid — November 26, 2009 @ 2:34 pm

  10. menge-pas-i sabda nabi muhammad, bahwa ..islam ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 golongan di neraka, 1 golongan di surga. yaitu jamaah..
    ditanyakan pada nabi, apa itu jamaah? yaitu “ma’ana wa’alayhi wa ashabi”..

    maka golongan2 islam skarang saling menyalahkan satu sama lain, menganggap golongannya lah yang paling benar, yg berhak masuk surga..
    tidakkah qta semua sbagai muslim yang berharap surga Allah berdoa, meminta pada Allah utk selalu ditunjukkan ‘hidayah’Nya.
    Jauhi saling menyalah2kan prinsip golongan 1 dgn golongan lain. karena menyalahkan hanya akan berujung hawa nafsu. Memintalah pada Allah untuk petunjuk-Nya.

    Komentar oleh iwan — April 7, 2010 @ 4:47 am

  11. pola hidup berdien islam adalah dengan Iman, Hijrah dan berjihad. maka barang siapa yang beriman kepada Alloh, Rosul dan Pemimpn diantara mereka maka dia harus berhijrah meninggalkan kesenangan dunia dan berjihad untuk meninggikan kalimat Alloh dimuka bumi. ” Sejarah Islam tidaklah ditulis dengan tinta, melainkan sejarah islam ditulis dengan darah syhada dan luka-luka para mujahid yeng bertekad menyongsong surga dengan menggadaikan diri hannya untuk Rabbul Almin.” disitulah semangat kaum muslimin harus bangkit dari keterpurukan dan kembali ke fitrah yang azali

    Komentar oleh abu maryam — Agustus 12, 2010 @ 10:13 am

  12. mereka (syuhada) adalah org2 yg menang atas diri mereka sendiri,melawan segala ketakutan, dengan keimanan yg penuh

    Komentar oleh fila — Oktober 16, 2010 @ 4:59 am

  13. tiada siapa yang akan meggantinya sebagai seorang ulama yang sangat tabah walau apa jua keadaannya. terima kasih wahai abdullah azzam, singa tauhid…

    Komentar oleh abdullah azzam md nazri — Maret 31, 2011 @ 8:47 am

  14. ALLAHU

    AKBAR

    Komentar oleh aji purnomo — Juni 17, 2011 @ 4:09 pm


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke fila Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.