Try to find the Light

Maret 18, 2007

Uwais AlQarni: Terkenal Di Langit Tak Terkenal di Bumi

Filed under: Artikel, Blogroll, Islam, Kisah Islami, Muhammad, Rasulullah, Tokoh Islam — fisan @ 6:03 am

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru,
rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan,
kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada
tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli
membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut
yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan,
tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan
tetapi sangat terkenal di langit.

Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti
ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru
dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata
Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah
dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan
karenanya. Dia adalah “Uwais al-Qarni”. Ia tak dikenal banyak orang
dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan
menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai
macam umpatan dan penghinaan lainnya.

Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya,
memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik,
karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya
seraya berkata : “Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari
mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari
mencuri”.

Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili
kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya
penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya
sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang
diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama
Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya
yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.
Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh
dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan
puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar
seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk
menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya.
Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur.
Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati
Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera
memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya
kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke
Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung.
Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan
cara kehidupan Islam.

Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru
datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan
kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum.
Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk
bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang
cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu
yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.

Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera
dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini
akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu
hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada
beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan
musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk
bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya
dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah
beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat
membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya
selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.
Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi
hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi
menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa
terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan
Uwais, dan berkata : “Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di
rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.
Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa
menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan
kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.

Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju
Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman.
Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir,
bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan
begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari,
semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras
baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya. Tibalah Uwais al-Qarni
di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu
rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah
r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi
yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di
rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang
perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada
di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan
Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan
masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan
sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas
pulang”. Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah
mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa
dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada
sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya
menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan
perasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang
kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa
Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni
langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda
Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun.
Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang
mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya
sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan
ibunya terlalu lama. Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin
berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai
tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau
SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan
bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah
do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni
bumi”.

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga
kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan
Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda
Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera
mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama. Sejak
itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu
menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka.
Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya
yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan
kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan
mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju
kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman,
segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan
menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan
bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di
perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi
menemui Uwais al-Qorni. Sesampainya di kemah tempat Uwais berada,
Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya
Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais
menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu
berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk
membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais,
sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar !
Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut,
siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais. Mendengar jawaban
itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah,
yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?” Uwais
kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”. Dalam pembicaraan
mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah
sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat
itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan
mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:
“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan
Uwais, Khalifah berkata: “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan
istighfar dari anda”. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni
akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar.
Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang
negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera
saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya
hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya,
biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar
beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh
Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab
bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus
dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami
sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin
berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan
selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami
memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di
atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. “Wahai
waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu
kami berseru lagi,” Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah,
tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang
terjadi ?” “Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan
dihantam ombak ?”tanya kami. “Dekatkanlah diri kalian pada Allah !
“katanya. “Kami telah melakukannya.” “Keluarlah kalian dari kapal
dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!” Kami pun keluar dari kapal
satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami
lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam,
sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu
orang itu berkata pada kami ,”Tak apalah harta kalian menjadi korban
asalkan kalian semua selamat”. “Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah
nama Tuan ? “Tanya kami. “Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat.
Kemudian kami berkata lagi kepadanya, “Sesungguhnya harta yang ada di
kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim
oleh orang Mesir.” “Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah
kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?”
tanyanya.”Ya,”jawab kami. Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat
di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam,
tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya
dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan
seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang
tertinggal.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah
pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan
tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan
ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada
orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika
orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada
orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan
dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan
untuk mengusungnya. Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan,
“ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari
mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat
penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah
tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah
orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa
pemerintahan sayyidina Umar r.a.)

Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman.
Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya
orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan
pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan
orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan
ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap
melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.
Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais
al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang
tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba
dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan
penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah
kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya
mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk
mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman
mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi
tapi terkenal di langit.

133 Komentar »

  1. Subhanalloh

    Cerita yang membuat saya merenungi bahwa pandangan mata sering menipu

    Komentar oleh budi — Maret 27, 2007 @ 10:11 am

  2. […] diambil dari content sebuah blog milik seorang muslimah […]

    Ping balik oleh Dunia Sementara Akherat Selamanya :: Uwais Al Qarni :: April :: 2007 — April 12, 2007 @ 9:36 am

  3. Assalamualaikum… Semoga Rahmat Allah ada bersama anda. Saya mohon maaf dan keihlasannya atas content kisah Uwais Al Qarni di atas yang saya ambil tanpa seijin anda. Saya begitu cinta dengan kisah dan jalan hidup Uwais. Sampai-sampai Rasulullah SAW mewasiatkan kepada Sahabat besar Umar Bin Khatab r.a. dan Ali r.a. agar meminta doa dan istighfar kepada Uwais. Saya mencoba minta ijin melalui YM anda, tapi anda rupanya tidak online. Sekali lagi mohon maaf. Jika anda berkenan saya akan tukarkan dengan satu kisah yang tak kalah menarik, yaitu kisah putra seorang Sultan Harun Ar Rasyid rah.a yang hampir mirip dengan kisah Uwais. Maafkan saya.

    Komentar oleh hanafi — April 12, 2007 @ 4:26 pm

  4. tuhan jperlihtkalh kepadaku kebenaran dan kesiluwan mata kami…

    Komentar oleh Dika — September 13, 2007 @ 1:34 am

  5. Assalamualaikum Wt. Wb

    Kl boleh saya tahu doa apa yang dibacakan Uwais untuk Umar dan Ali pada saat itu, terima kasih

    Wassalamualaikum Wt. Wb

    Komentar oleh Yusfian — November 8, 2007 @ 1:35 am

  6. yang benar tanda putih itu ditelapak tangannya nya atau bulatan sebesar uang dinar yang bersinar didadanya yang dia berusaha untuk menghilangkannya karena takut menjadi sombong dan mohon kepada Alloh Aza Wa Jala dan dikabulkan hingga wafatnya.

    Komentar oleh bryssan — November 16, 2007 @ 2:43 am

  7. subhanaloh saya tertgun dan takjub dgn cerita “Uwais al-Qorni”smoga dapat menjadi contoh yang baik bagi kita semua,terutama diri saya sendiri…amin ya robal alamin

    Komentar oleh tz4bit4 — Maret 1, 2008 @ 7:46 am

  8. http://www.bicarasufi.com/bsc/

    Komentar oleh liesenden — April 19, 2008 @ 1:12 pm

  9. SUBHANALLAH, ternyata orang termulia dimuka bumi ini adalah orang yg paling berbakti kepada orang tuanya, SUBHANALLAH…..

    Komentar oleh abdul — April 22, 2008 @ 6:26 am

  10. saya amat terkesan dengan kisah Uwais al-Qarni ini.Kebetulan saya mengajar pend. Islam SPM untuk tg 5 ada hadis tentang orang berimnan kekasih Allah.Puas sudah saya mencari kisah Uwais al-qarni dan alhamdulillah melalui laman anda saya peroleh satu harta yang cukup bermakna iaitu Kisah Uwais al-Qarni. Syukran Jazilan.

    Komentar oleh At-Tirmidzi — Juli 27, 2008 @ 1:26 pm

  11. Kepada kita yang masih mempunyi ibubapa…berbaktilah kepada mereka!

    Komentar oleh MAKLB — November 9, 2008 @ 4:11 pm

  12. mudah mudahan beliau senantiasa diberkahi oleh Allah dan selalu bersanding dengan kekasihnya baginda Muhammad SAW….amin amin amin

    Komentar oleh irwan — Desember 11, 2008 @ 9:06 am

  13. Assalamu’alaykum
    Subhanalloh… untuk mengetahui dengan lebih jelas tentang Uwais Al Qorni, memang pernah dengar sekilas tentang Uwais Al Qorni…hanya tidak sedetail ini. jadi mengingatkan perilaku ana yang masih kurang baik pada orang tua. semoga cerita ini dapat dibaca oleh banyak orang dan dijadikan salah satu panutan kita dalam hidup ini. Insya Alloh

    Komentar oleh ummuhabibah — Januari 19, 2009 @ 4:34 am

  14. assalamualaikum…
    minta izin nak copy cerita ini…

    Komentar oleh nazneen rafiqah — Maret 14, 2009 @ 4:32 am

  15. subhanallah

    Komentar oleh andyan — April 6, 2009 @ 8:13 am

  16. Assalamualaikum saudara-saudara saya dalam islam..sesungguh nya jika di lihat dari cerita Uwais al-Qorni ini, terasa diri ni tak layak langsung untuk syurga Allah.. Maka dengan itu, boleh kah saya tahu macam mana jika ingin mendapat syafaat dari Saudara Uwais ini..tlg emel kn ke saya ye..
    Syukran

    Komentar oleh Izzudeen — Mei 14, 2009 @ 4:33 am

  17. assalamu’alaikum wr wb..
    sungguh kisah yang luar bisa..dan memang patut di tiru…
    sebagai sesama pecinta sufi..saya ingin sharing dengan teman2..menurut kitab Mawaarid Ruwiyat Al Washiyah karangan Habibullah Abdulloh bin Alwy Al Haadad…beliau itu berkulit sangat hitam, secara fisik sangat tidak menarik, jadi sekali lagi hal ini menjadi ibrah bagi kita..supaya tidak2 membanggakan ketampanan maupun kekayaan duniawi kita yg sama sekali gak punya nilai di akhirat..kecuali hanya ketaqwaan kita yang akan ditanyakan di akhirat kelak…wass

    Komentar oleh abdullah — Mei 25, 2009 @ 9:41 am

  18. subhanallah, Allahuakbarr

    Komentar oleh Ari Arraniri — Juni 11, 2009 @ 9:44 pm

  19. Ya Alloh perkenankan kami berjumpa denganMU, Rasul & sahabat serta dg Uwais Al Qarni. Amin. Satukanlah hati kami dg hati orang2 yg bertakwa kpdMU. Amin

    Komentar oleh Hamba Alloh — Juni 12, 2009 @ 12:54 pm

  20. saya sangat senang nama saya memiliki makna & cerita yang baik

    Komentar oleh uwaisyul qoroni — Juni 28, 2009 @ 6:08 am

    • alhamdulillah org tua saudara memberi nama sempena nama waliyullah yg diiktiraf oleh rasulullah s.a.w! saya punya anak sulung yg diberi nama umar uwais.. tanpa mengetahui secara detail tentang kisah serta asal usul uwais al-qarni…

      alhamdulillah saya merasa lapang seketika setelah mengetahui kisah serta asal usulnya… memang saya bketurunan hadrami… Mungkin berkat doa nenek moyang saya maka nama putera puteri saya bkaitan dgn yemen…

      namun perasaan senang kini btukar mnjadi kegusaran… mampukah saya ‘memelihara’ nama2 yg sgt rapat dgn s.a.w dan sgt dmuliakan ALLAH s.w.t!?
      Mudah2an saudara dan saya mampu ‘memelihara’ nama2 ini…

      wallahu..wassalamu!

      Komentar oleh jihad — April 19, 2010 @ 3:09 pm

  21. Assalamu’alikum Wr. Wb
    minta ijin untuk meng-copy dan dibagikan kpd hamba Allah yang lain agar dpt dijadikan pembelajaran…Amin

    Komentar oleh utami — Agustus 20, 2009 @ 5:08 am

  22. salam..memang sungguh luar biasa kisah uwais al-qarni. sehingga saya menamakan anak lelaki saya seperti nama tersebut. mudah-mudahan Allah memberi rahmat kepada waliyullah, Uwais al-Qarni. mohon izin untuk mengcopy kisah ini. salam

    Komentar oleh faisal — Agustus 25, 2009 @ 4:08 am

  23. assalamualaikum kpd saudara2 sy yg brgama islam.sy amat trtarik untk mmbca crita ini.dlam crta ini trdpat bnyk pgjran yg sy prolehi.jgan mnilai org hnya dri luaran,mnlailah dri dlmannya….

    Komentar oleh kartika mustafa — Agustus 30, 2009 @ 6:47 am

  24. salam,minta izin tok copy…jazakalllah

    Komentar oleh damaiinx — September 2, 2009 @ 3:54 pm

  25. salam…
    tq..amat mengharukan…
    sy mintak copy artikel ni ek,myb boleh bagi kengkawan..
    thenks banyak2…

    Komentar oleh annasehah — Oktober 6, 2009 @ 4:33 pm

  26. segala puji bagi Allah sebanyak-banyak bintang dilangit,daun-daun pada pokok kayu butiran pasir dipantai,tasbih-tasbih para malaikat,ana dapat ibrah dari kisah ini jazakallahu khairan kathira

    Komentar oleh zaid — Oktober 21, 2009 @ 5:32 pm

  27. Tak pernah saya mendengar cerita seperti ini. Maha suci Allah s.w.t tuhan semesta alam. Minta izin untuk copy. Semoga kisah ini menjadi pengajaran kepada saya.syukran..

    Komentar oleh amri — Oktober 25, 2009 @ 8:06 am

  28. tme kasih pda dik yg bru dikenali..blajar di al-azhar,saya trbaca tntg uwais..ALLAH SWT bukekan hati tuk brtnya pe mksud uwais..serius mmg xtaw tu nme org.sgat dikasihi ALLAH SWT dan Nabi Muhammad saw.trus bke website,terjmpa ni tntg perjuangan Uwais.izinkan sya copy tuk bacaan sya dan insya allah tuk tontonan umum d blog sya..

    Komentar oleh nur syuhadah — Oktober 29, 2009 @ 12:13 am

    • assalamualaikum warrahmatullah… setahu saya uwais bermaksud ‘pemberian’ atau ‘kurniaan’… mengikut kajian ringkas saya….
      selepas saya menamakan anak sulung saya umar uwais…(tanpa mngetahui makna, hanya bdasarkn kecintaan pada umar al-khatab dan uwais al-qarni)saya ada ‘mncari makna sebenar… yg saya dpt umar maknanya memakmurkn manakala uwais ‘pemberian atau kurniaan’… wallahu…wassalamu.

      Komentar oleh jihad — April 19, 2010 @ 3:16 pm

  29. subhanallah..
    demi allah ini adalah nama pemberian ibu bapa saya kepada saya..
    alhamdulillah
    setelah membaca kisah ini
    barulah saya faham..
    siapakah uwais al – qarni yg sebenarnya
    jauh sekali dengan sifat dalam diri saya./
    subhanallah..
    semoga allah mencucuri rahmat ke atas rohnya
    alfatihah.

    Komentar oleh uwais al qarni — November 10, 2009 @ 2:06 am

  30. assalamualaikum
    sudah lama saya ingin tau cerita uwais al qorni ini semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari cerita ini. amin. allohu akbar!

    Komentar oleh rusdi — November 15, 2009 @ 9:55 am

  31. Assalamu “alaikum warohmatullahi wa barokatuh.

    Kisah Uwais al-Qorni adalah kisah yg amat terkenal, akan tetapi sebagai seorang Muslim kita punya kewajiban tabayyun.

    Kiranya bisa disebutkan sumbernya dari riwayat/atsar siapa dan tersebut dari kitab apa?

    Kami khawatir kisah shahih ini tercampur dengan bualan para tukang cerita.

    Afwan bila kurang berkenan.

    Wassalamu ‘alaikum

    Komentar oleh Abu Amrullah — November 16, 2009 @ 8:21 am

  32. assalamuaalaikum….
    subhanallah,,
    kalau boleh saya minta tolong,
    saya pernah mendengar kisah sahabat yang pada suatu hari beliau menemukan buah yang jatuh di sungai, terus dia mencari siapa pemiliknya.. selengkapnya saya tidak tahu, boleh di kirim gak ke email saya kisah selengkapnya
    terima kasih

    Komentar oleh rosmala — November 16, 2009 @ 10:51 am

    • tak silap saya itu bukan kisah sahabat tapi ulama besar…syaikh abdul Qadir jailani… wallahu.

      tahun lepas cucu lapisan ke 13 beliau ada dtg ke m’sia dan beri kuliah d bebarapa masjid…antaranya masjid al-bukhari….

      tanyakan masjid tu!!!

      Komentar oleh jihad — April 19, 2010 @ 3:19 pm

  33. Salam muslimin,ambil content cerita yang ada natijah,ketepikan hal2 keajaiban manusia,syaitan akn mmbisikkn kpd hati dn akal mu..ada kebaikan cerita ini,kita status hina dan dengkel lagi akn ilmumtidk tinggi apath rendah..tiada apa2,cari dasar maksud crita yg boleh menngkatkn IMAN dn cinta kpd ALLAH menerusi kisah hamba2Nya yg terpilih..usah byk ‘bertangguh’ asalkan pegangan AKIDAH mnjdi tunggak yg tidak berubah..jika asyik dengan nas/dalil ..kita sering bertelagah drpa jadi aman dan sukses..ambil yg terbaik ikut kefahaman anda..brjalan ‘atas air dan timbul kapal’ kita serahkan kpd Allah ..yg perlu dn afdhol cerita ada kisah dgn ibubapa,kerinduan kpd Nabi-Nya dan kefakiran peribdi..apakh tidk cukup saja dgn mksud itu..smuga Allah mengasihani kita terus dn kita terus bersama2 dlm iman dn islam .

    Komentar oleh salik hina — November 29, 2009 @ 2:35 pm

  34. […] Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit. Source: https://fisan.wordpress.com/2007/03/18/uwais-alqarni-terkenal-di-langit-tak-terkenal-di-bumi/ […]

    Ping balik oleh Uwais al Qarni~dedicated to my Mentor « Pejuang Sempadan Hati — November 30, 2009 @ 7:27 am

  35. alhamdulillah semoga kita mdpt iktibar dari kisah uwais alQarni….

    Komentar oleh nurul saudah dulajis — Januari 15, 2010 @ 7:40 am

    • Insyallah kak

      Komentar oleh aditsxsr — Februari 2, 2013 @ 2:52 pm

  36. salam..
    mintk izin copy artikel ni ye..
    jzkk:)

    Komentar oleh shida — Januari 22, 2010 @ 9:39 am

  37. Assalamualaikum Wr Wb

    Mohon izin Copas ya

    Syukron Katsyiron

    Komentar oleh harie — Februari 9, 2010 @ 7:17 am

  38. salam tuan pemilik cerita ini, izinkan saya mengambil kisah ini utk diletakkan d entry terbaru blog saya ye

    Komentar oleh ustazah azimah — Februari 24, 2010 @ 5:13 pm

  39. Mohon ijin untuk facebook yang saya miliki

    Komentar oleh Sabur — Maret 1, 2010 @ 4:00 am

  40. mohon copy ye:p

    Komentar oleh hamba Alah — Maret 3, 2010 @ 2:22 am

  41. salam…
    sangat menyentuh hati
    mohon copy ea..

    Komentar oleh nokirolaz — Maret 9, 2010 @ 2:49 am

  42. shalat di atas air ? kenapa ?

    Komentar oleh simbukan — Maret 15, 2010 @ 2:12 am

  43. subhanallah,lindungilah hambaMu ini yA ALLAH dari pandangan mata dhohir ini yg seringkali salah melihat orang karena tertutup nafsu dan godaan syetan.

    Komentar oleh yudi — Maret 21, 2010 @ 12:41 pm

  44. uwais terima kasih sy temukan arti julukan saya..@@..Anak langit juga

    Komentar oleh anaklangit — Maret 26, 2010 @ 3:22 pm

  45. subhanallah, lidah ini kelu untuk mengutarakan apa g saya rasakan setelah membaca kisah seorang waliyullah Uwais alQorni…
    Allahu Akbar!!!
    saya izin copas untuk saudara2 saya yg lain yg mungkin bisa mengambil hikamh dari kisah ini
    jazakallah khair…

    Komentar oleh atikah — Maret 28, 2010 @ 3:24 am

  46. Assalammualiakum wr.wb subhanallah cerita Uwais al-Qarni ini sangat mengharukan dan menggetarkan hati saya sampai” saya menangis akan berbaktinya Uwais kpda orangtuanya.. ya allah

    Komentar oleh Siti nurhasanah — April 2, 2010 @ 3:59 am

  47. subhannalloh…

    Komentar oleh amad — April 9, 2010 @ 1:32 pm

  48. Subhanallah..moga-moga cerita ini dpt djadikan pengajaran n pedoman wat kita semua bhw pandangn mata seseorang tidak mnjanjikan kbaikan seseorang g lahir drp.hatinya…terima kasih krn telah memikat hati saya utk mnjadikn Quwais Al-Qorni sbg idola saya:-)

    Komentar oleh syaza bt ahmad — April 21, 2010 @ 9:22 am

  49. Assalamualaikum wbt,
    saya minta izin utk copy ya..jazakallahu khayr

    Komentar oleh santai je — April 28, 2010 @ 6:22 pm

  50. begitu tggi darjatmu di mata allah uwais al qarni…meskipun drimu hnya fakir,,ttpi ternyata terkenal di kalangan para malaikat

    Komentar oleh ain adnan — April 30, 2010 @ 12:09 pm

  51. Assalamualaikum. Wr. Wb.

    Ada yang aneh dalam tulisan tersebut : Uwais alqarni adalah penduduk Yaman, tapi mengapa dia bermata biru? berambut merah? Apabila tipikal orang arab/timur tengah adalah berambut dan bermata hitam. Saya juga sangsi dengan kemampuan dia dalam memberi syafaat. Selama ini, saya belajar Islam hanya Rasulullah SAW yang mampu memberi syafaat karena kecintaannya. Padahal Abu Bakar ra., Umar ra., Ustman ra, dan Ali ra (ahlul bait) sudah dijamin masuk surga tapi dia tidak diberi kemampua syafaat. Tolong apabila Uwais mampu memberi syafaat tolong rujukannya.

    Saya khawatir ada agenda dari Yahudi untuk melebih-lebihkan Uwais al qarni ra. dan ciri2 fisik ras kaukasoid sub ras nordik, dengan ciri2 bermata biru, yang banyak tinggal di eropa utara.

    Tolong hati2 dalam melakukan posting. Terlebih akurasi beritanya.

    Wassalamualaikum Wr, Wb.

    Komentar oleh Ibrahim Amini — Mei 9, 2010 @ 7:52 am

    • jangan su udzon dulu kang! atau kang Brahim mau gali sendiri kisah Uwais dalam tarikh Islam,biar ada perbandingan.

      Komentar oleh sayit mansur — Oktober 16, 2012 @ 11:51 am

  52. moderator ….mohon izin copy cerita diatas utk dikongsi bersama dgn rakan2 yg lain.

    Komentar oleh Rafidah — Mei 20, 2010 @ 12:40 am

  53. assalamualaikum..
    izin minta copy and paste post ini.. saya amat mengagumi pemuda ini..
    moga Allah merahmati kita..
    terima ksih!

    Komentar oleh faathah — Juni 11, 2010 @ 10:41 am

  54. subahanallah, izin share ceritanya ya..
    jazakallah 🙂

    Komentar oleh saprina — Agustus 15, 2010 @ 10:55 am

  55. SUBHANALLAH mdahan ini jdi plajaran didalam khidupan kta shari2 agar brlaku brsikab serta berbuat yg trpuji kpada org Tua. Sya hanya bsa mnanggis mmbaca crita ini. Mdahan apa Yg ada Pda Dri UWAIS AL-QARNI itu jga ada pda dri kta Smua. BERKAH dari UWAIS AL-QARNI. AMIEN

    Komentar oleh maksud sampai — Agustus 19, 2010 @ 12:28 am

  56. terharu

    Komentar oleh cheque — Agustus 21, 2010 @ 6:17 am

  57. Assalamualaikum wr wb
    Masya Allah.. kisah yg begitu menyentuh..
    mohon minta izin untuk copas yah, agar mampu di sebarkan ke teman2 yg lain.. InsyaAllah semakin menambah pahala bagi penulis…
    Amin..

    Komentar oleh kaka — Agustus 23, 2010 @ 6:56 am

  58. betapa bertuahnya Uwais Al-Qarni kerana beliau dikurniakan sebagai makhluk yang hebat.

    Komentar oleh najlaa — Agustus 26, 2010 @ 8:17 am

  59. izinkan saya copy naskhah ini,

    Komentar oleh sibaweh daud — September 4, 2010 @ 4:11 am

  60. assalamualaikum
    saya rasa amat bersyukur karena dapat nama uwais ini.

    Komentar oleh uwais nu'man — September 13, 2010 @ 1:47 am

  61. Terima kasih menyiarkan kisah uwais al qarni… ini kerana nama ini pelik bagi saudaramara,rakan&rakan masyarakat ketika nama ini diberikan oleh saya kepada anak pertama saya.Kisah Uwais yg lengkap ini telah saya ketahui ketika umur saya 20 tahun(1994) dan saya berjanji akan menamakan anak pertama saya lelaki keramat ini…lahirnya anak pertama saya 21.08.2004 terus saya namakannya Muhammad Uwais Abdullah…TQ

    Komentar oleh ayah uwais & izzah — September 21, 2010 @ 2:19 pm

  62. Syukron….sungguh cerita yg luar biasa mohon izin share….maaf ga tau lagi mo bilang apa2 karna sangat mengharukan..

    Komentar oleh nina — Oktober 26, 2010 @ 8:26 am

  63. Ah.. pokoknya ini wajib saya share..soalnya tulisannya T O P banget..Maaf mu memaksa share kalau ga diizinin dosa..Maaf

    Komentar oleh Siti Badariah — Oktober 30, 2010 @ 9:51 am

  64. Ah.. pokoknya ini wajib saya share..soalnya tulisannya T O P banget..Maaf mu memaksa share,kalau ga diizinin dosa..Maaf

    Komentar oleh Siti Badariah — Oktober 30, 2010 @ 9:52 am

  65. Maaf, saya ambil tulisan ini tanpa izin, kerana ceritanya punyai makna.

    Komentar oleh yahya saring — November 26, 2010 @ 11:48 am

  66. Alhamdulillah saya dapatkan cerita sosok manusia yang bikin bulu kuduk berdiri dan membuat mata berkaca….

    Subhanallah….

    Komentar oleh Rudi Suprayogi — November 30, 2010 @ 5:32 am

  67. undur man fil bathin wala tandur man fidhohir

    Komentar oleh ruru — Desember 6, 2010 @ 6:51 am

  68. Cerita yg bagus, sygnya krn diakhir cerita dibumbui dg kebohongan & khurafat… Ciri khas sufisme.

    Komentar oleh Ditya Pratama — Desember 18, 2010 @ 6:04 pm

  69. mohon ijin untuk dicopy trims

    Komentar oleh alexa — Januari 10, 2011 @ 1:55 pm

  70. maha suci allah telah mnciptakan mnusia yg sholeh untuk mnjadi contoh bagi kami….

    Komentar oleh ahmad uwais alqarni al- kaff — Januari 13, 2011 @ 4:04 am

  71. alhamdulillah.anak saya bernama Muhammad Uwais Al Qarni. Moga dia menjadi sehebat Uwais Al Qarni

    Muhammad Uwais Al Qarni: Pemberian terpuji di kurun ini

    Komentar oleh puan capa — Januari 17, 2011 @ 8:57 am

  72. Minta ijin buat share ya, link-nya sy sertakan juga… Makasih sebelumnya …

    Komentar oleh Silvi — Februari 22, 2011 @ 7:51 pm

  73. Hairan kenapa golongan Syeikh Muhamad Abdul Wahab (Wahabi)sangat membenci dan memburuk-burukkan golongan ahli sufi padahal pada diri ahli-ahli sufi terdapat suri tauladan yang banyak.

    Komentar oleh Alif rizqi — Maret 7, 2011 @ 7:24 am

  74. Anakku juga bernama Uais al-Qarnie Sayyidut Tabiin, mudah2an diberi sifat keshalihan yang sama dengan beliau yg telah diceritakan.

    Komentar oleh Firdaus Abadi — Maret 15, 2011 @ 6:07 am

  75. Sesuatu yg baik di mata dunia belum tentu baik dimata Allah, sesuatu yg terlihat buruk di dunia bisa jadi mulia di mata Allah.

    Komentar oleh firman — Maret 23, 2011 @ 11:05 am

  76. subhanallah…baru tahu ada sahabat nabi yang bernama Uwais Al Qorni.
    ijin copas utk ditaruh di blog saya..smoga bermanfaat buat umat. amin.

    Komentar oleh eko — Maret 29, 2011 @ 2:50 pm

  77. subahanaullah……smg bermanfaat bagi banyak saudara-saudara kita.

    Komentar oleh nofriyandi — April 5, 2011 @ 2:09 pm

    • Subahanullah

      Komentar oleh nofriyandi. R — April 5, 2011 @ 2:12 pm

  78. he’s really a great young man who ever in this world.

    Komentar oleh didikriyanto — April 13, 2011 @ 3:59 pm

  79. WAHABI itu antek YAHUDI, jangan dengarkan omongan mereka, katanya sufi penuh bid’ah tapi mereka tak mengerti esensi bid’ah, maunya asal kokop saja air dari kendi, ALBANI dan RAJA SAUDI adalah keturunan MUSAILAMAH AL KADZAB !

    Komentar oleh donking — April 28, 2011 @ 2:36 pm

  80. Ana masih mencari dan menunggu jawapan komentar Ibrahim Amini siapa keturunan Uwais bermata biri berambut perang dan kenapa diberi kelebihan melebihi para sahabat bertaraf Nabi Muhammad s.a.w.

    Komentar oleh shahamah md shah — Mei 24, 2011 @ 12:04 am

  81. salam,minta izin tok copy…jazakalllah

    Komentar oleh HM Nur Prasojo — Mei 24, 2011 @ 8:02 am

  82. assalamu’alaikum..
    ijin copy ya akhi/ukhti..

    Komentar oleh kabut malam — Mei 31, 2011 @ 12:19 pm

  83. saya agak keliru dgn satu kisah ini…. http://nonaro.wordpress.com/2009/12/14/kisah-teladan-uwais-al-qarni/
    mohon pandangan..

    Komentar oleh aunie — Juni 18, 2011 @ 3:00 am

  84. Subhanallah.. mohon ijin share.. syukron

    Komentar oleh Sri 'celik' Haryani — Juni 19, 2011 @ 1:33 pm

  85. meski dalam ketidakberdayaan namun tetap mampu bermartabat.

    Komentar oleh mustofa — Juni 23, 2011 @ 1:36 pm

  86. jadi teringat ibu…
    what a nice story…

    Komentar oleh Ilham — Juli 3, 2011 @ 6:44 pm

  87. sumber ini dapat dari mana ya?langsung xsebut…bahaya..

    Komentar oleh peniru sahabat — Juli 9, 2011 @ 1:09 am

  88. IZINKAN SAYA UNTUK COPY ARTIKEL INI,TERIMA KASIH

    Komentar oleh sejahtera — Juli 12, 2011 @ 8:33 am

  89. Mohon ijin untuk copy artikel bagus ini….syukron!

    Komentar oleh muhammad sancabachtiar — Juli 30, 2011 @ 11:57 am

  90. uwais al qarni adalah my inspiration dr dlu… mhon klo da crita lain tntag uwais ini,, baik brupa hadist nukilan kitab kirim k’e-mailq ya tmen2..

    Komentar oleh al-Muroiwi — Agustus 4, 2011 @ 6:26 am

  91. mohon kebenaran utk share

    Komentar oleh nazlan — Agustus 6, 2011 @ 10:41 am

  92. subhan Allah…

    Komentar oleh sheikh alwi adam — Agustus 9, 2011 @ 6:07 am

  93. Subhanalloh….semoga kita termasuk yg mendapatkan syafaat dari beliau…amin ya Alloh

    Komentar oleh Rini Amiyanti — Agustus 10, 2011 @ 11:42 pm

  94. ana ijin untuk memposting balik di facebook ana yah…jazakallah kahyran …

    Komentar oleh Sunset — Agustus 15, 2011 @ 3:17 am

  95. kisah yg sangat menginspirasi…….

    Komentar oleh hadi (@hadiaja) — September 15, 2011 @ 8:31 am

  96. kisah yg sngat mnarik.x rugi tuk baca kisah ne

    Komentar oleh lailatul — September 27, 2011 @ 2:32 pm

  97. sbhanallah
    jdi orang tuaq mnamkan q wais al qorni gar bsa brbkti pda org tua y Allah
    tp mngpa mla sblkx q brbwt pda org tua saya y Allah

    Komentar oleh vino — Oktober 2, 2011 @ 8:52 pm

    • subhaballah hatiku terketuk mendengar kisah uwais ,, smoa aq bisa mencontoh dya dalam berbakti kpda org tua!! AMIEN,,,,,,,,

      Komentar oleh JUNDULLAH — Oktober 8, 2011 @ 11:48 pm

  98. Salam, izinkan saya kongsi versi yang lebih tepat bersandarkan pada hadith Nabi s.a.w.

    Usair bin Jabir berkata: Biasanya ‘Umar al-Khaththab apabila datang pasukan (pejuang) bantuan daripada Yaman, dia akan bertanya kepada mereka sama ada di
    kalangan mereka ada seorang yang bernama Uwais bin ‘Amar. Sehingga ke satu ketika beliau bertemu dengan Uwais bin ‘Amar. Lalu beliau bertanya: “Andakah Uwais
    bin ‘Amar?”

    Orang itu menjawab: “Ya.” ‘Umar bertanya lagi: “Daripada Murod, kemudian daripada Qarn?” “Ya” jawab orang tersebut. ‘Umar bertanya lagi: “Apakah anda
    memiliki belang (di badan) lalu kamu sembuh kecuali satu bahagian sebesar duit sedirham?” Orang itu menjawab: “Ya.” ‘Umar bertanya lagi: “Adakah anda
    memiliki ibu?” Orang itu menjawab: “Ya.”. Lantas ‘Umar berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    “Akan datang kepada kalian Uwais bin ‘Amar bersama pasukan bantuan daripada Yaman. (Dia) daripada Murod, kemudian daripada Qarn. Dia dahulunya
    memiliki penyakit belang lalu telah sembuh daripadanya kecuali satu bahagian sebesar satu dirham. Dia memiliki seorang ibu yang dia selalu berbakti kepadanya. Seandainya
    dia bersumpah dengan nama Allah, nescaya Allah akan mengabulkan sumpahnya itu. Jika kamu mampu memintanya memohon ampun untuk kamu, maka lakukanlah.”

    Berkata ‘Umar: “Mintakanlah ampun untuk aku.” Maka Uwais meminta ampun untuk ‘Umar.

    Sumber:Sahih: Dikeluarkan oleh Muslim dalam Shahihnya – hadis no: 2542 (Kitab Fadha’il al-Shahabah, Bab keutamaan Uwais al-Qarni).
    Note: Dipetik dari buku “Wahai Ibu Wahai Ayah” boleh download ebook-nya di laman web berikut: http://hafizfirdaus.com/content/view/175/76/

    Komentar oleh Z — Oktober 24, 2011 @ 5:11 am

  99. Gak apa2 gak terkenal di bumi yang penting terkenal di langit. Luar biasa kisahnya…!

    Komentar oleh belajarbizforex — November 9, 2011 @ 11:35 am

  100. Subhanallah, ALLAHUAKBAR semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua

    Komentar oleh Arien354 — November 10, 2011 @ 3:53 am

  101. Ini adalah pukulan terbesar bagi kita yang sering kali tidak mngindahkan kata kata seorang ibu.

    Komentar oleh D'Alfath — Desember 3, 2011 @ 9:46 am

  102. Assalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh.
    Subhanalloh…

    Komentar oleh Ani — Desember 8, 2011 @ 11:24 pm

  103. maha besar ALLAH yg telah menciptakan Uwais alQorni… smoga suatu saat kita dpt bertemu dengan’a n meminta doa serta istighfar dr’a… AMIN

    Komentar oleh lembayung jeiwa — Desember 11, 2011 @ 7:12 am

  104. Allah mnghendaki bg hmbny,, yg mustahil bila ditangkap oleh panca indra,, smg kteltdnn yg beliau contohkn bs kt prktkn,, hdp yg smntra,, hny taqwa bekal kt utk mnghdp-Nya.

    Komentar oleh Faisal sayang ani maryani — Desember 23, 2011 @ 5:59 am

  105. adakah uwais al qarni seorang yang pandai?

    Komentar oleh muhammad uwais — Desember 28, 2011 @ 1:26 am

  106. stAURDPAUFDSA

    Komentar oleh muhammad uwais — Desember 28, 2011 @ 1:28 am

  107. hebatt…

    Komentar oleh proskater — Desember 28, 2011 @ 1:29 am

  108. MOHON IZIN YA! KARENA BEGITU SENANGNYA AKU MEMBACA CERITA INI MAKA AKU JADIKAN SEBAGAI CATATAN KU

    Komentar oleh amran — Maret 10, 2012 @ 6:56 am

  109. Subhanalloh. Ya ALLOH jadikanlah beliau Uais al Qorny imam kami dalam hal ibadah dan mengabdi kepada kedua orang tua amien

    Komentar oleh imam sibaweh — Mei 12, 2012 @ 3:18 pm

  110. takkan dapat ditemui manusia seperti beliau dimuka bumi ni

    pada saat ini…….

    Komentar oleh ilham rizki Al_Qarny — Juli 5, 2012 @ 1:52 am

  111. komentar saya hanya dengan menangis dan meresapinya didalam hati. SUBBAHANALLAH.

    Komentar oleh satriya riski — Juli 5, 2012 @ 2:50 am

  112. Bakti Uwais Al-Qarni pada ibunya dan kecintaannya pada Rasulullah Muhammad SAW patut jadi teladan

    Komentar oleh Raufan — Juli 5, 2012 @ 5:54 am

  113. Aq ingn skali mlihat uwais al-qorni. . . .

    Komentar oleh Han hye kyo — Juli 24, 2012 @ 9:40 am

  114. We’re a group of volunteers and starting a new scheme in our community. Your web site provided us with valuable info to work on. You’ve done an
    impressive job and our whole community will be thankful to you.

    Komentar oleh government — September 10, 2012 @ 8:13 am

  115. subhanallah
    kisah crita yg bisa membuat kita tidak menilai atua memandang seseorang hanya dari luarnya saja
    semoga kita semua bisa memulyakan ibu kita……….

    Komentar oleh muhammad uwais al qarni — Oktober 9, 2012 @ 1:24 am

  116. Ya Allah ampunilah dosaku dan muliakanlah kedua orangtuaku di alam sana,luaskan dan terangilah kuburnya ampunilah segala dosa dan kehilafannya selama hidup di dunia…..aamiin.

    Komentar oleh deden basuki — Oktober 24, 2012 @ 7:32 am

  117. Terima kasih, mohon izin copy kisah orang hebat ini ……..

    Komentar oleh syaikhinal fuat — Oktober 24, 2012 @ 4:47 pm

  118. Laa Ilaaha Illallaah,,
    Muhammadurrasulullah….
    Subhanalloh,,
    Allahu Akbar…

    minta izin untuk mencopas,,,

    Komentar oleh Arung Wahyu — Oktober 28, 2012 @ 6:45 am

  119. Subhanalloh, berbahagialah bagi yg masih dapat merawat seorang ibu, pintu syurga terbuka lebar ya Allah smoga terbuka juga buatku walau tak sebaik uwais…aamiin

    Komentar oleh Elin — Desember 11, 2012 @ 2:32 pm

  120. Subhanalloh
    Ya Allah berikanlah hamba kekuatan dan kesabaran untuk merawat ibu,Q wlpun tak setaat dan sebaik uwais al-Qorni……..Amiin

    Komentar oleh Muhammad Uwais Al Khorni — April 4, 2013 @ 3:32 pm

  121. assalamu’alaikum, bagi kita yang masih mempunyai seorang ibu, jagalah dia dengan baik-baik, jangan sampai kau melukai hatinya, karena kasih sayang seorang ibu tidak akan pernah bisa terbalaskan. orang tua adalh orang yang sangat berjasa bagi kita.

    Komentar oleh laily effendy — Mei 7, 2013 @ 5:43 am

  122. ijin copy.trims

    Komentar oleh joss — Agustus 2, 2013 @ 6:10 am

  123. سُبْحَانَ اللّهُ, suatu cerita yang patut diteladani oleh kita semua (muslimin & muslimat) atas KEPATUHANNYA kepada Ibunya dan juga KEIMANANNYA kepada Allah SWT sejak Beliau masuk Islam

    Komentar oleh RM. Totok Wijanarko — Agustus 2, 2013 @ 11:34 am

  124. salam….
    artikel ini bagus skl unt inspirasi umat islam
    minta ijin copy nya !!!

    Komentar oleh muhammad s — September 24, 2013 @ 4:32 am

  125. izin copy akhi

    Komentar oleh bustam — September 17, 2014 @ 9:28 am

  126. assalamualaikum tuan… mohon share tuan.

    Komentar oleh Ahmad Shaharudin Saleh — Februari 14, 2015 @ 3:16 pm


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan Balasan ke didikriyanto Batalkan balasan

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.