Try to find the Light

Februari 28, 2006

Cerpen : Sebab Aku Cinta, Sebab Aku Ingin

Filed under: Artikel, Kisah Islami — fisan @ 12:04 am

Sebab Aku Cinta, Sebab Aku Angin

by : Helvy Tiana Rosa

Malam mengelam. Mendekap Batu Merah dengan segala kegalauan. Gerimis turun menyapa sunyi. Mengencerkan ceceran darah, di sepanjang jalan. Mengusir asap kepedihan yang mengepul, dari bangunan yang telah menjadi arang.Kupandangi nona di hadapanku sekali lagi. Wajah hitam manisnya menyembul dari balik jendela kayu yang terbuka. Ia tampak lusuh. Jilbabnya kumal berdebu, compang -camping dan terkena percikan darah di sana-sini. Meski lelah, wajah keras itu tak juga berubah. Beku. Kaku. Sebilah tombak ada dalam genggamannya. Senjata itu dijulurkannya ke luar jendela, lalu berkali-kali dihunjamkannya ke tanah.

dilanjut ke sini—

Februari 27, 2006

Cerpen : Mawar Senja Gugur Kelopaknya

Filed under: Kisah Islami — fisan @ 10:02 pm

Mawar Senja Gugur Kelopaknya
oleh Ema Kaysi

Selembar surat bersampul biru muda jatuh di pangkuan Nur. Saat itu senja merona bersemburat cahaya jingga di ufuk barat. Sekelompok burung pipit terbang melintasi anjungan. Angin semilir meniup kelopak flamboyan, mahkotanya berhamburan mencium bumi.

Dulu, Nur paling benci bila dikatakan bagai flamboyan. Pohon yang tinggi tegar berbunga kecil yang mudah gugur, ibarat gadis angkuh yang mudah patah hati.

“Hush, tidak boleh mencela makhluk Tuhan.” Si Mas bilang, “Mungkin kamu memandangnya dari sudut yang berbeda. Bagi saya, flamboyan itu memberi kesejukan. Coba kalau seisi taman dipenuhi mawar. Bagaimana kita bisa duduk sambil berteduh seperti hari ini.”

Ah si Mas bisa saja. Biasanya Nur mendebat dengan berbagai argumen. Tapi ujungnya sama saja, si mas akan bilang “Saya kan tidak bilang kalau kamu seperti flamboyan.” Biasanya lagi, Nur masih memprotes juga. “Jadi maumu apa?” tanya si Mas akhirnya. “Mawar” jawab Nur. Si Mas akan tertawa. “Mau ngomong mawar kok muter-muter soal flamboyan.”

Tapi kali ini Nur tidak berminat untuk bercanda tentang flamboyan dan mawar. Selembar surat bersampul biru mengusik perhatiannya. Sudah belasan kali surat itu ia baca. Masih saja Nur tertegun mengikuti baris demi baris kalimat yang ditulisnya. Ada nafas berat yang dirasakannya dalam isi surat itu.

“Ibarat hari, saya ini sudah hampir senja dik Nur. Bukan saya tidak rela dengan takdir yang Maha Kuasa, namun saya pun sebenarnya ingin menemukan kesempurnaan dien ini dengan menjalankan yang separuhnya lagi.
Apalagi sejak bapak dan ibu berpulang, saya tidak lagi mempunyai keluarga tempat kembali. Tiada tempat berbagi, terasa hidup ini seperti luka yang menganga.”

Angan Nur melayang membayangkan sosok Kak Nurul di pedalaman, dalam kesendirian, bergulat dengan geliat masyarakat Bangkalan selama sepuluh tahun terakhir ini.

Seterusnya —- (click here)

Februari 19, 2006

Travel : Bukittinggi – 7 s/d 15 Februari 2006

Filed under: Kegiatan Islami — fisan @ 3:45 am

Bukittinggiii… ayeemmmm kamiiiinnngg!
Mendarat di Bandara baru Ketaping, bagus juga… landasannya panjang, gak seperti bandara Tabing, yang kalo mo landing ato take off nya menegangkan. Dari Bandara, langsung cari kendaraan menuju Bukittinggi, perjalanan 1,5 jam gak berasa, soalnya waktu mo berangkat minum Antimo, bukanya tidur di pesawat, malah tidurnya di mobil. Nyokap sebel banget, soalnya gak ada temen ngobrol… tapi walaupun tidur, sempet juga ngeliat Lembah Anai, air terjun dipinggir jalan. Sampai di Kampung Padang Luar sekitar jam 5 sore, turun di Masjid Padang Lua

Jalan dulu ke bawah, sampai deh di rumah. Abis itu ketemu sama nenek di rumah, ngobrol terus sampai malam.

Selama seminggu jalan teruuuuuss… ke Ngarai Sianok, Batusangkar, Payakumbuh, Danau Maninjau, Pariaman pokoknya puaaaasss bisa ngubek-ngubek obyek wisata disana… lengkap… ada Ngarai – ngarai Sianok, ada Air Terjun – Lembah Anai, ada Istana – Istana Pagaruyung dan Istana Silinduang, ada Gua – Ngalau Indah – ada Stalagtit dan Stalagmit, ada Danau – danau Maninjau, ada Gunung yg masih aktif – G. Merapi dan tidak aktif – G. Singgalang, ada Pantai – pantai Arta, ada taman nasional dan tebing2nya – Lembah Harau.

Kalo mo liat foto-fotonya coba deh ke sini http://ephie.blogspirit.com/travel/

Februari 1, 2006

Renungan : Selamat Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1427H

Filed under: Kegiatan Islami — fisan @ 7:56 am

bismillah.gif

Tahun yang dihitung dari Hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah Hijrah adalah perpindahan dari satu tempat ketempat yang lain tetapi menurut ulama artinya lebih dalam lagi; Perpindahan dari hal-hal kekufuran kepada hal-hal yang diridhoi Allah SWT.

Sudahkah ku jauhkankah ku dari segala kekufuran? Sudah hijrahkah aku?

Sedangkan aku masih sering menunda sholatku, karena lebih mementingkan pekerjaanku, acara TV, membaca buku, tidur…

Bila ku bersedekah masih ada yang memberatkan dalam hati, masih ada rasa su’udzon kepada sang penerima sedekah. Dan juga masih sedikit, setitik garam dilautan… masih kuhitung rejeki ku, padahal kan rejekiku itu sudah Allah tetapkan untuk ku…

Membaca Al Qur’an? masih lebih banyak aku membaca majalah atau membaca buku.

Puasa sunnahku masih jarang dan selalu harus di ingatkan dan dimotivasi.

Qiyammul Lail ku? masih belum kudapatkan kekusyu’an itu…

Dan sampai hari ini, masih belum dapat kusenangi hati kedua orang tuaku, dan masih kubebani mereka dengan kewajiban mereka terhadapku.

Ya Allah kau ciptakan Manusia termasuk aku, dengan penuh kemuliaan, tetapi setelah ku tercipta, ku jalani hidupku dengan kenistaan.

Ya Allah aku memang tidak semulia pada saat engkau ciptakan aku, tetapi apakah aku dapat terus berusaha untuk mendapatkan kemuliaan itu kembali dihadapanmu nanti di akhir hidupku?

Ya Allah berilah aku kesempatan untuk memperbaiki diriku ini dan lebih dapat mendekatkan diriku padaMU

Dalam lisanku sering ku ucapkan bahwa KAUlah satu-satunya Sesembahanku, tetapi dalam keseharianku KAU sering ku tinggalkan demi sesembahan yang lain, dunia.. Astaghfirullah..

Ya Allah, jangan kau marah pada ku, jangan kau tarik hidayah ku…
Aku tak tau apa yang harus kuperbuat bila kudapatkan marah MU dan tak kupunya lagi hidayah MU

Blog di WordPress.com.