Try to find the Light

September 13, 2007

Pengantin Bidadari

Filed under: Artikel, Cerita Cinta, Gambar Islami, Kisah Islami — fisan @ 7:03 am

Pengantin Bidadari

wedding-dress.jpg
Sebuah roman alegoris
————————-

Sebagai seorang pengantin, wanita lebih cantik dibanding seorang gadis
Sebagai seorang ibu, wanita lebih cantik dibanding seorang pengantin
Sebagai istri dan ibu, ia adalah kata-kata terindah di semua musim
dan dia tumbuh menjadi lebih cantik bertahun-tahun kemudian…

***

Syahdan, di Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid.
Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat.
Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah.
Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.

Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.
“Coba engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagimu”, nasihat mereka.

Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi. Sambil tersenyum beliau berkata:
“Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”
“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.

“Katakanlah aku yang mengutusmu”, sahut Baginda Nabi.
“Baiklah ya Rasul”, dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.

Sesampai di rumah Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan
“Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?” Tanya Fulan.

Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A.” Jawab Zulebid sedikit gugup.

“Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku.”
Fulan menemui putrinya dan bertanya, “bagaimana pendapatmu wahai putriku?”

Jawab putrinya, “Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.”

Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.
Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,” duhai Anda yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?”
Jawab istrinya, ” Engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin.”

Zulebid tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang.

Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya.
“Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang.
Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.”

Istrinya menyahut, “Pergilah suamiku, betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan ridhoku menyertaimu”

***

Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya. Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhi…ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama teman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya….Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.

***

Senja datang
Angin mendesau, sepi…
Pasir-pasir beterbangan…
Berputar-putar…

Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh. Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.
Tanpa dimandikan…
Tanpa dikafankan…

Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid.
Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut.
Para sahabat terdiam membisu.
Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. Air mata berlinang di dari pelupuk mata beliau
Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah.
Belum hilang keheranan shahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.

Akhirnya keadaan kembali seperti semula.
Para shahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah.
“Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?”
Jawab Rasul, “Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo..Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf, malam yang ditunggu oleh para pengantin.”

“Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?” Tanya sahabat lagi.
” Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid,” Jawab Rasulullah.

“Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?” Tanya mereka lagi.

“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya….”

***
Di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Ketika terdengar kabar suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi, Pencipta segala Maha Karya.

Malam menjelang…
Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata.
Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.
Terdengar Zulebid berkata, “Istriku, aku baik-baik saja. Aku menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini pabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu…. ”
Dan kan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku.

Istri Zulebid, terdiam.
Matanya basah…
Ada sesuatu yang menggenang disana..
Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi..
Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir..
Ia menggerakkan bibirnya..
“Suamiku, aku mencintaimu…
Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita..
Aku ikhlas….

***

Somewhere over the rainbow, way up high
There’s a land that I heard of once on a lullaby
Somewhere over the rainbow, skied are blue
And the dreams that you dare to dream
really do come true..

Dan,
Akan kemanakah kumbang terbang
Pada siapa rindu mendendam
Kekasih yang terkasih
Pencinta dan yang dicinta
Semua berurai air mata
Sedih, ataukah bahagia…..?


***

40 Komentar »

  1. thumbs up!
    🙂

    Komentar oleh irina — September 18, 2007 @ 7:20 am

  2. haduh bagus banget ceritanya.
    thanks for the story.

    Komentar oleh Ray — Desember 2, 2007 @ 8:12 pm

  3. subhanallah…terharu…bahagia…
    insya Allah kita ssemua menanti untuk menjadi bidadari yang terbaik di depan suami kita

    Komentar oleh fullofspirit — Desember 6, 2007 @ 10:54 am

  4. aku tergetar membaca cerita ini…….menyadarkan kodratku sebagai seorang wanita yang nantinya akan menjadi istri seseorang….pantaslah jika memang dia ingin merubahku menjadi lebih baik….amin

    Komentar oleh re — Januari 9, 2008 @ 2:30 pm

  5. Subhanallah…
    Yaa Allah, jadikan diriku syahid sebagaimana Engkau menjadikan Zulebid syahid.

    Komentar oleh gi-joe — Januari 19, 2008 @ 3:02 pm

  6. Subhanallah….aku menyadari hidup ini hanya untuk Allah semesta alam..aku yakin dibalik keikhlasan menjalani hidup Allah akan memberikan apa yang kita inginkan…

    Komentar oleh Iwan — Februari 5, 2008 @ 8:26 am

  7. subhanallah,,,,,,,,,,,
    hati ini bergetar, mata ini pun ikut menagis,,,
    membaca sekilas cerita tersebut.

    Komentar oleh eni — Februari 13, 2008 @ 3:13 am

  8. Subhanallah, indah banget, boleh copy ya ceritanya

    Komentar oleh yuni — Maret 5, 2008 @ 12:33 pm

  9. subhanallah…..
    mengharukan banget!!!!!!!!!!!1
    jadi pengin kayak gitu…….

    Komentar oleh yusuf — Maret 22, 2008 @ 5:00 am

  10. Indah bnget 🙂 boleh copy yahhh..

    Komentar oleh myviola — Maret 29, 2008 @ 2:23 pm

  11. sungguh merenyuhkan hati…
    semoga saya bisa menjadi bidadari untuk suamiku…
    semoga cintaku pada suamiku menjadi tali ibadahnya pada-Mu… semoga cintaku pada suamiku menjadi tali ibadahku pada-Mu..

    Komentar oleh santdra — April 17, 2008 @ 7:48 am

  12. terharu…..
    tp ttp pengen jadi al khansa aj

    Komentar oleh endangsw — Mei 22, 2008 @ 11:46 am

  13. Subhanallah, memang orang-orang yang mati syahid membela agama Allah memiliki kemuliaan yang paling besar di akhirat nanti.

    Silahkan simak juga kisah-kisah nyata para syuhada jihad bosnia dahulu beserta karomah (keajaiban) yang benar-benar terjadi. Buku ini saya wakafkan kepada kaum muslimin, silahkan download GRATIS di

    http://www.abuhamdi.wordpress.com

    Komentar oleh Abu Hamdi — Juni 3, 2008 @ 3:28 am

  14. Subhanallah,,Maha suci ALLOH yang selalu memberikan yang terbaik bagi setiap makhluknya

    Komentar oleh hud — Juni 10, 2008 @ 2:38 am

  15. di surga beliau mempunyai bidadari2 cantik..
    kalau kaum wanita jadi apa nanti di surga? kalau lelaki2nya kawin dgn bidadari.
    wallahualam..
    mohon info dr yg imannya lebih..

    Komentar oleh adnan — Juni 26, 2008 @ 7:57 am

  16. Kisah ini begitu menyentuh, terimakasih.
    -Barangkali penulis atau pembaca bisa menambahkan, kenapa Zulebid sering ditolak perempuan?
    -Adakah wanita cantik di jaman sekarang yang ingin seperti si Fulan yang dengan ikhlas menerima pinangan laki-laki yang sholeh tanpa mempertimbangkan kedudukan atau materi?

    Komentar oleh Ardi Panondan — Juni 27, 2008 @ 7:57 am

  17. salam….
    sayalah penulis asli cerita tersebut 🙂

    Komentar oleh rasyidin — Juli 11, 2008 @ 11:55 am

  18. cerita yang mengharukan.

    Komentar oleh suci — Agustus 17, 2008 @ 5:05 am

  19. betapa indah cinta karena Allah ta’ala. moga ana bisa menjadi sesosok bidadari untuk suami. amin

    kisah yang indah, mengharukan sekaligus penuh hikmah

    saya izin mengcopy ya..terlalu indah untuk disimpan sendiri ^-^

    jazzakumullah khairan katsira

    Komentar oleh irma — Oktober 2, 2008 @ 4:20 am

  20. Subhanallah…….
    sungguh indah Ceritanya, aku kagum sama zulebid n jg istrinya berjihad di jln Allah SWT tanpa mementingkan nafsunya.

    Komentar oleh rani julita — Oktober 17, 2008 @ 7:00 am

  21. duuuh pengen jd seperti istrinya zulebid…..bidadari pun kalah….

    Komentar oleh mya — November 7, 2008 @ 1:04 am

  22. subhanallah…
    pasti cantik bgt istri na zulebid, andai Q bisa menjadi bidadari paling cantik di hati suami Q nti.
    Klu sekarang cey blm jd bidadari sapa2, hehe..
    pngen bgd punya suami spt zulebid, sholeh.amiiin..

    Komentar oleh ainy — November 17, 2008 @ 5:23 am

  23. […] Pengantin Bidadari Diarsipkan di bawah: Artikel, Cerita Cinta, Gambar Islami, Kisah Islami — […]

    Ping balik oleh » “Pengantin” g@dis_____kolot’s Blog — Desember 18, 2008 @ 2:21 am

  24. subhanallah……..
    itu baru cinta sejati, cinta yang dibingkai dgn keridhoan Allah…

    Komentar oleh naimah — Januari 11, 2009 @ 8:04 am

  25. masyaallah

    aku juga punya koleksi kaligrafi yang indah indah di blogku.

    Komentar oleh Kang Bull — April 1, 2009 @ 5:30 am

  26. seperti my princess,isteriku tercinta

    Komentar oleh na — Agustus 11, 2009 @ 8:39 am

  27. subhaanallah saya adalah seorang perempuan banggalah hati saya jika kelak saya memiliki pendamping hidup seperti zulebid…allahuakbar kelak saya akan menjadi istri dari seoran9 ikhwan….

    Komentar oleh nie — Agustus 20, 2009 @ 5:58 am

  28. mohon izin utk share ya

    Komentar oleh eka — September 8, 2009 @ 2:41 am

  29. terharu..

    Komentar oleh ichazutto — November 23, 2009 @ 1:03 pm

  30. Terharu hingga menitik air mata saya..suami yang berjuang kerana menegakkan Islam..dan isteri yang reda melepaskan suami berjuang kerana Allah..bisakah saya menjadi bidadari untuk sang suami kelak?

    Komentar oleh Nida — Maret 22, 2010 @ 4:08 am

  31. saya copy ye..

    Komentar oleh Akue.. — Maret 22, 2010 @ 4:11 am

  32. izin copas….bagus banget

    Komentar oleh gun — April 19, 2010 @ 9:49 am

  33. izin copy ya….

    Komentar oleh ryani — Juni 7, 2010 @ 8:00 am

  34. Hai.. ijin ngambil fotonya, ya! lagi bikin web baru! Kita sealiran!! Goodluck!!

    Komentar oleh rumahtanpanama — Juni 11, 2010 @ 4:34 am

  35. Subhanallah…Allah Maha Besar…! Ya Allah berikanlah suamiku bidadari SYurgamu…karna dia orang super baik….! Amin Ya Robb..!

    Komentar oleh emma — November 25, 2010 @ 1:02 am

  36. likes this. .

    Komentar oleh rizkiameliani — April 10, 2011 @ 9:02 am

  37. subhanallah

    Komentar oleh Ayu — April 22, 2011 @ 8:32 am

  38. […] Bidadari islam : https://fisan.wordpress.com/2007/09/13/p … -bidadari/ […]

    Ping balik oleh qurandanhadist — Juli 8, 2011 @ 8:38 am

  39. Subhanallah,,andaikan,,,,,,,,, 🙂

    Komentar oleh Rindhu Lembayhung — Oktober 6, 2011 @ 4:21 am

  40. […] Tauke Raja Lawak Mahu Isteri Yang Ada Asas AgamaHubungan Pemuda dengan Gereja (3)Pengantin Bidadari […]

    Ping balik oleh Kisah | inspirasi.me — September 24, 2012 @ 12:31 am


RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.